Ad Code

Responsive Advertisement

Begini Cara Hafidz Cilik Musa Menghafal Al-Qur'an

Nama Musa La Ode Abu Hanafi beberapa hari ini meramaikan pemberitaan media karena prestasinya. Ya, anak Indonesia ini berhasil menyabet juara ke tiga pada ajang Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional Sharm El Sheikh di Mesir. Musa sudah berangkat ke Mesir pada 9 April lalu melalui undangan langsung dari Kementrian Agama. Hal tersebut bermula dari partisipasi Musa di STQ Nasional tahun 2015 yang lalu. Saat itu, Musa berhasil meraih peringkat 5 di cabang 30 Juz Putra.



Hal tersebut tentu menjadi hal yang membanggakan mengingat Musa mampu mengungguli puluhan peserta lainnya. Acara ini diikuti oleh 80 orang peserta dari 60 negara seperti Mesir, Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Maroko, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Australia, Ukraina, dan Indonesia. Musa sendiri adalah satu-satunya peserta dari Indonesia.

Banyak orang yang penasaran tentang bagaimana cara Musa menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dengan sempurna di usianya yang masih sangat belia. Terlebih, Musa hanya belajar di rumah saja. Dikuti dari Facebook, berikut adalah cara Musa menghafal Al-Qur'an hingga mampu berprestasi di kancah dunia.

1. Seperti anak lainnya, Musa juga awalnya mengalami kesulitan untuk menghafal. Kunci utamanya adalah dengan melakukah Murajaah sesering mungkin. Murajaah adalah mengulang-ulang hafalan sehingga kita dapat lebih mudah mengingatnya.

2. Orang tua Musa sangat menjaga pergaulan anaknya tersebut.Bisa dikatakan Musa kurang bergaul dengan banyak anak, karena memang niat sang ayah untuk menjaga hafalan Musa.

3. Musa sangat jarang menonton televisi. Musa lebih senang membaca ayat-ayat Al-Qur'an ketimbang menonton acara televisi seperti anak lain pada umumnya.

4. Orang tua Musa sangat menjaga asupan makanan dan nutrisi untuk Musa. Musa dan adik-adiknya rutin diberikan sari kurma, madu dan propolis untuk memperkuat daya hafal mereka. 

5. Rutinitas harian Musa adalah, pagi setengah jam sebelum subuh selalu mendirikan sholat tahajud dan menjadi imam untuk adik-adiknya. Kemudian Subuh berjamaah di masjid. Setelah Subuh Musa memulai Murajaahnya sampai jam 9 pagi. Musa bahkan kuat melakukan Murajaah hingga 10 juz per harinya. Setelah Murajaah, Musa akan makan pagi.

7. Jam 10-Dzuhur: Tidur siang. Tidur di waktu ini hukumnya wajib untuk Musa.

8. Setelah sholat Dzuhur, Musa kembali menambah hafalan Al-Qur'an nya hingga adzan Ashar berkumandang.

9. Saat ini, selepas Ashar Musa sedang menghafal Bulughul Maram.

10. Jam 5-maghrib: Waktu bermain

11. Ayah Musa adalah seorang ustadz yang rutin melakukan taklim setiap ba'da magrib hingga adzan Isya. Musa tak pernah absen mengikuti taklim ayahnya tersebut setiap hari.


Itulah deretan aktifitas Musa sehari-hari yang mayoritas dihabiskan untuk menghafal dan mendalami Al-Qur'an. Sungguh sangat mengagumkan peran orang tua Musa yang setia membimbing anaknya hingga menjadi seorang Hafiz berprestasi. Semoga bermanfaat.

Post a Comment

0 Comments

Close Menu