Usia 20 sampai 30 an merupakan masa
emas di dalam hidup kita. Ambisa kita tentunya sangat besar, kesempatan untuk
berkarir sangat terbuka lebar serta banyak lagi kegiatan yang ingin untuk dapat
kita lakukan. Hidup kita terasa tanpa adanya beban. Namun tiba-tiba datang
kabar bahwa orang tua kita sakit. Hidup yang kita jalani juga akan berubah
drastis. Impian serta rencana di masa yang akan datang akan diubah sejenak
dikarenakan sekarang kita harus bisa untuk meluangkan waktu untuk dapat merawat
orang tua kita yang sedang sakit.
Kita tentunya
tidaklah sendirian. Di negara Amerika dikenal dengan generasi sandwich yaitu berusia 35 sampai dengan
55 tahun yang bukan hanya harus mampu untuk mengurus anak, namun juga harus
dapat mengurus orang tuanya. Mungkin sebagian dari kita juga melihat hal yang
seperti itu ketika kita melihat ayah atau pun ibu mengurus kakek atau pun nenek
kita yang sudah tua dan juga selalu sakit-sakitan. Namun keadaan seperti itu
mulai berubah. Berdasarkan penelitian yang baru, bahwa generasi milenial yang
berusia 25 sampai 34 sekarang ini telah mulai menjadi orang tua untuk ayah dan
juga ibunya, terutama jika orang tuanya terkena berbagai penyakit yang berat.
Sebaiknya ketika kita
telah merasa banyak beban dikarenakan harus mengurus orang tua, maka kita harus
berbagi perasaan tersebut dengan saudara kita yang lainnnya. Menurut Francine
Russo di dalam bukunya yang berjudul They’re
Your Parents, Too! How Siblings Can Survive Their Parents’ Aging Without
Driving Each Other Crazy mengatakan bahwa tanggung jawab mengurus kedua
orang tua secara adil akan mempunyai dampak terhadap keharmonisan pribadi
maupun keluarga. Biasanya yang akan terjadi di dalam keluarga yaitu hanya satu
atau pun dua anak saja yang berani mengusu kedua orang tuanya sementara anak
yang lainnya tidak akan terlibat. Alasannya seperti rumahnya yang jauh, tidak
mempunyai biaya, sampai saling mengandalkan seperti anak yang lain sudah ada
yang mengurus orang tuanya dan seperti tidak diperlukan lagi.
Apakah pikiran
seperti itu pernah ada di kepala kita yang sedang mengalami hal yang serupa ?
Jadi, kita harus membuang jauh-jauh pikiran seperti itu. Jangan mengira bahwa
keterlibatan satu orang anak akan cukup untuk dapat mengurus orang tua kita
yang sedang sakit. Menurut Russo, bahwa pemikiran seperti itu selalu menjadi
sumber permasalahan ketika keluarga sedang berkumpul. Adanya saling tuduh dan
saling menyalahkan atas dasar tidak adanya rasa pedulu terhadap orang tua yang
akan membuat hubungan persaudaraan justru akan menjadi renggang. Padahal
keterlibatan saudara bisa untuk dilakukan tanpa harus hadir di dalam rumah atau
pun mengurus dengan cara langsung. Meskipun rumahnya jauh, partisipasi yang
kecil seperti halnya membayar dokter dan juga obat-obatan atau pun sekedar rutin
berkomunikasi melalui telepon tentunya sangat berarti sekali.
Terima kasih telah membaca www.interkini.com
Terima kasih telah membaca www.interkini.com
0 Comments