Ad Code

Responsive Advertisement

Cara Mengatasi Anak Yang Susah Makan

Anak mengalami susah makan ketika masuk pad fase batita atau setelah sepenuhnya lebas dari ASI dan mulai mengkonsumsi makanan lainnya. Ketika mulai masuk fase susah makan, maka akan menimbulkan suatu ketegangan, karena si anak yang terus dipaksa oleh mamahnya yang telah menghidangkan makanan yang sebetulnya ia tidak menyukainya. Disamping itu juga, mamahnya menjadi khawatir terhadap kesehatan anaknya karena pilih-pilih makanan, hal itu menyebabkan makan pun tidak menyenangkan. Mari kita cari tahu cara mengatasi anak yang susah makan.

1.      Tidak Memaksa
Memaksa mungkin sering dilakukan oleh kebanyakan orang tua untuk menyuruh anaknya makan, tapi hal itu tidaklah efektif. Ketika si anak menolak untuk makan, cobalah kita Tanyakan padanya, kenapa dia tidak mau makan. Carilah alternative makanan lain untuk bisa dipilih oleh si anak. Memaksa juga bisa menimbulkan kesan negative tentang makanan.

2.      Praktikan makan secara teratur.
Cara kedua adalah dengan mempraktikan makan secara teratur. Sajikanlah makanan dan cemilan pada waktu yang sama setiap harinya. Mungkin untuk pertama, si anak akan menolak untuk menyantap makanan dan cemilan tersebut, tapi ia akan mengerti bahwa setiap hari pada jam yang sama, makanan dan cemilan itu akan disediakan oleh orang tuanya. Maka ia akan mengatakan bahwa dirinya lapar ketika kita mencoba untuk tidak menyediakan makanan dan cemilan pada waktu tersebut.

3.      Sajikan dalam porsi kecil
Tak perlu menghidangkan makanan yang lengkap seperti nasi, lauk, dan sayur, karena setiap anak memiliki selera yang berbeda-beda. Cobalah untuk menghidangkan dalam porsi kecil, seperti lauk dan sayur. Melihat piring yang tidak terisi penuh, bisa membuat anak semakin bersemangat untuk bisa menghabiskannya dan nanti akan meminta lagi jika masih lapar atau belum puas dengan porsi kecil tersebut.

Tahukah anda ? kebanyakan orang tua suka keliru dalam menyikapi masalah ini, misalnya dengan memberikan ancaman pada si anak untuk makan. Alih-alih membuat si anak makan, tapi hal itu justru akan membuat si anak memiliki kesan yang buruk terhadap makanan. Saat anak menolak, bukan berarti ia tidak mau makan, melainkan mungkin ia merasa bahwa dirinya belum lapar atau si anak ingin memilih sendiri makanannya. Perlu diingat juga, pada fase batita, si anak sedang elajar mandiri dan memutusakan pilihannya sendiri. Semoga bermanfaat.

Post a Comment

0 Comments

Close Menu