Film Tarzan
menceritakan tentang seorang anak yang diasuh dan dibesarkan oleh para
hewan.Jika kisah Tarzan adalah kisah fiktif belaka, ternyata di dunia nyata ada
beberapa anak yang hidup dibesarkan oleh binatang, dan kemudian tumbuh
berperilaku seperti binatang tersebut. Kok bisa, ya?
Seorang seniman bernama
Julia Fullerton baru-baru ini merilis hasil proyeknya yakni sebuah potret kisah
anak-anak yang pernah hidup dengan binatang. Kisah ini bukan isapan jempol
belaka namun memang benar adanya. Julia berhasil memvisualisasikan dengan baik
kehidupan para anak yang pernah hidup dengan binatang. Berikut hasil jepretan
Fullerton mengenai kisah 7 anak yang diasuh oleh binatang.
Ivan Mishukov, Rusia
(1998)
Ivan lari dari keluarganya saat berusia 4 tahun tanpa alasan yang pasti. Dia
kemudian hidup di jalanan dan berkawan dengan sekelompok anjing liar. Mereka
kemudian berlarian di malam hari mencari makanan dari balik tong sampah. Dia
tinggal di jalanan selama 2 tahun sebelum kemudian dibawa petugas perlindungan
anak untuk disembuhkan dan tinggal di tempat yang lebih beradab.
Sujit Kumar, Fiji
(1978)
Sujit berusia 8 tahun ketika ditemukan berjalan sambil mengepakkan tangannya
layaknya ayam. Oleh orangtuanya dia dikunci dalam kandang ayam tanpa alasan
jelas. Saking lamanya bergaul dengan ayam, perilaku Sujit pun cenderung
mengikuti seperti mematuk makanan, meringkuk di dalam kandang dan membuat suara
kokok seperti ayam. Saat ditemukan bahkan kuku-kukunya sudah sangat runcing dan
sangat sulit untuk memegang sendok.
Oxana Malaya, Ukraina (1991)
Oxana ditemukan hidup bersama sekelompok anjing dalam sebuah kandang kecil pada
tahun 1991. Usianya masih 8 tahun kala itu, namun dia sudah bersama anjing
selama 6 tahun. Orangtuanya pecandu alkohol di mana suatu hari meninggalkan
Oxana sendirian di rumah. Oxana yang kala itu masih berusia 3 tahun merangkak
keluar menuju kandang anjing. Sejak saat itu kelakuannya menjadi mirip anjing,
suka berlari merangkak dan menggonggong. Satu-satunya kata yang bisa diucapkan
adalah ya dan tidak.
Shamdeo, India (1972)
Shamdeo, India (1972)
Tidak diketahui dengan pasti bagaimana asal usulnya anak ini bisa ditemukan di
dalam hutan India pada tahun 1972. Saat ditemukan, Shamdeo, nama anak tersebut,
masih berusia sangat belia yakni 4 tahun. Namun tingkah lakunya sangat beringas
karena dia dibesarkan serigala. Dia suka berburu ayam dan memakannya mentah
seperti para serigala. Kulitnya gelap, giginya tajam, kuku yang panjang dan
rambut yang kusut. Dia tidak bisa berbicara satu katapun bahasa manusia.
Marina Chapman, Kolombia (1954)
Marina Chapman, Kolombia (1954)
Saat berusia 5 tahun, Marina menjadi korban penculikan dan ditinggalkan oleh
penculiknya begitu saja di hutan. Dia kemudian tinggal dengan sekelompok monyet
Caphucin selama 5 tahun sebelum pada akhirnya ditemukan oleh para pemburu.
Karena terlalu lama dibesarkan oleh monyet, perilaku Marina pun sedikit-sedikit
meniru para monyet, yakni berjalan merangkak, tidur di lubang pohon dan makan
pisang.
John Ssebunya, Uganda (1991)
John Ssebunya, Uganda (1991)
Kisah John sangat
mengiris hati. Bagaimana tidak, di usianya yang masih 3 tahun, dia harus
melihat ayahnya membunuh ibunya. Dia kemudian lari dari rumah dan tersesat ke
sebuah hutan. Di sana dia tinggal dengan sekumpulan monyet selama 3 tahun
sebelum ditemukan oleh manusia.
Madina, Rusia (2013)
Setelah dilahirkan,
Madina yang masih bayi ditinggalkan begitu saja di dalam rumah. Sementara
orangtuanya tidak pernah peduli karena sudah kecanduan alkohol. Dia kemudian
bergaul dengan para anjing. Bermain dengan mereka, berbagi makan dengan anjing
hingga tidur bersamanya.
Bahkan saat ibunya duduk di meja makan, Madina dibiarkan duduk di bawah sambil
menggerogoti tulang bersama anjing. Kejadian itu berlangsung hingga Madina
berusia 3 tahun. Saat ditemukan petugas kesehatan, Madina berjalan merangkak
dan hanya bisa mengeram.
0 Comments